Balap MotoGP di Jerez telah menjadi sorotan setelah terjadi beberapa insiden crash yang sangat berbahaya pada lap pertama, baik di sprint maupun balapan utama Grand Prix Spanyol. Pada sprint, Franco Morbidelli dari tim Yamaha menjadi bagian dari kecelakaan tersebut. Morbidelli menabrak Alex Marquez dari tim Gresini Ducati, kemudian terpisah dari motornya dan dihantam oleh Takaaki Nakagami dari tim LCR Honda. Motor Morbidelli yang tergelincir menyebabkan Marco Bezzecchi dari tim VR46 Ducati terjatuh dan menimbulkan reaksi berantai yang menyebabkan Augusto Fernandez jatuh di depan beberapa pembalap di belakangnya.

Pada balapan utama, team-mate Morbidelli, Fabio Quartararo, terjepit di antara Miguel Oliveira dari tim RNF Aprilia dan Bezzecchi, dan akhirnya menabrak pembatas. Quartararo dihukum atas perannya dalam kecelakaan tersebut, yang menyebabkan Oliveira mengalami dislokasi humerus. 

Ketika ditanya mengenai insiden tersebut, Morbidelli mengatakan bahwa MotoGP harus "mulai berpikir secara serius" tentang apa yang harus dilakukan dengan insiden awal balapan. Dia juga menyarankan agar pihak MotoGP mulai memikirkan solusi untuk masalah tersebut.

Meskipun dua kali red flag di Jerez dapat dianggap sebagai kasus yang tidak biasa, insiden crash multi-bike pada lap pertama sering terjadi sepanjang musim ini dan mengakibatkan cedera. Oliveira juga menjadi korban dari kecelakaan brutal yang dipicu oleh Marc Marquez di Portimao, sehari setelah jatuhnya Luca Marini yang mengakibatkan Enea Bastianini tidak pulih sepenuhnya dan harus menarik diri dari balapan akhir pekan ini.

Beberapa pembalap MotoGP menyalahkan format sprint yang baru dan tuntutan khusus yang dibutuhkan sebagai penyebab dari beberapa insiden tersebut. Namun, Morbidelli mengatakan bahwa masalahnya bukan begitu. Menurutnya, pembalap menjadi tertekan untuk melakukan lebih banyak hal dalam start balapan yang kini menjadi dua kali lebih sering.

Morbidelli mengungkapkan bahwa ban Michelin harus diperbaiki. Ban tersebut memiliki kelemahan saat suhu panas, performa menurun, dan balapan menjadi tergantung pada tekanan dan suhu depan. Dia menyarankan Michelin untuk memperbaiki masalah ini karena ban yang sangat baik menjadi tidak efektif dalam kondisi panas. Pembalap MotoGP ingin mendapatkan posisi terdepan pada lap pertama karena sulit untuk menyalip. Namun, pembalap merasa tertekan dan cenderung melakukan hal yang berisiko tinggi dan dapat menyebabkan kecelakaan yang berbahaya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Jorge Martin dari tim Pramac Ducati. Menurutnya, semua pembalap terlalu agresif dan berusaha untuk mendapatkan posisi terdepan pada lap pertama. Dalam situasi ini, sulit untuk menghentikan motor, terutama saat ada pembalap yang terjatuh dan mengakibatkan banyak motor terlibat dalam kecelakaan. Martin juga menyarankan bahwa pihak MotoGP perlu memikirkan ulang taktik start dan meningkatkan kualitas aspal pada lintasan agar lebih aman bagi para pembalap.

Kendati demikian, insiden kecelakaan di MotoGP juga tergantung pada keputusan dan tindakan masing-masing pembalap. Semua pembalap harus bertanggung jawab atas tindakan mereka di atas lintasan, terutama pada awal balapan. Selain itu, pihak MotoGP juga harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk menemukan solusi terbaik dan mengurangi risiko kecelakaan di masa depan.

Secara keseluruhan, kecelakaan di MotoGP memang sangat membahayakan dan perlu dihindari. Pihak MotoGP harus berpikir serius dan melakukan tindakan konkret untuk memperbaiki kondisi dan taktik start balapan agar lebih aman dan meminimalkan risiko kecelakaan yang dapat mengancam keselamatan pembalap.