Honda telah membuat keputusan yang rumit dan terkesan bodoh terkait keterlibatannya dalam Formula 1 (F1). Setelah mengumumkan pada Oktober 2020 bahwa mereka akan meninggalkan F1 pada akhir 2021, Honda kemudian setuju untuk tetap memasok mesin ke Red Bull selama empat musim setelah kepergiannya resmi. Beberapa bulan setelah "keluar" dari F1, Honda kembali memasang stiker dan namanya dalam daftar peserta F1. Mereka kemudian mempertimbangkan proyek pada tahun 2026 dan mendaftarkan minatnya kepada FIA. Namun, Honda akhirnya tidak melanjutkan kerja sama dengan Red Bull untuk tahun 2026, dan setelah dua tahun tujuh bulan mengumumkan kepergiannya, Honda secara resmi mengumumkan kemitraan baru dengan tim lain.

Keputusan-keputusan yang terjadi selama proses ini membuat citra Honda terlihat bodoh dan tidak memiliki visi jangka panjang. Keputusan awal untuk keluar dari F1 tidak memiliki alasan yang kuat dan alasan mereka untuk kembali sekarang juga tidak terlalu meyakinkan. Honda memutuskan untuk tetap terlibat dalam F1 karena visi F1 untuk mencapai nol karbon, tetapi visi tersebut telah diumumkan hampir setahun sebelum Honda keluar dari F1.

Honda juga menghadapi kendala keuangan dan kinerja dalam proyek F1 mereka. Meskipun mereka mencatat beberapa kemenangan pada tahun 2019 dan 2020, proyek F1 terbukti sangat mahal dan hasilnya tidak sebanding, terutama mengingat situasi pandemi COVID-19 dan tantangan dalam industri otomotif Honda.

Keputusan Honda untuk kembali ke F1 pada tahun 2026 dengan Aston Martin menimbulkan keraguan tentang apakah Honda benar-benar meninggalkan F1. Dengan partisipasi yang stabil dari akhir 2021 hingga awal era Aston Martin pada tahun 2026, terlihat bahwa Honda seolah-olah tidak pernah benar-benar pergi.

Meskipun Honda tidak sepenuhnya menarik diri, mereka tetap terlibat dalam pembahasan aturan baru untuk tahun 2026 dan menyatakan minat mereka sebagai produsen unit tenaga. Namun, Honda perlu mengatasi beberapa masalah, seperti merekrut atau mengembalikan staf F1, memastikan infrastruktur yang diperlukan, dan mengurangi ketertinggalan pengetahuan mereka dalam proyek 2026.

Meskipun Honda optimis dengan kemitraan baru mereka, masih ada potensi kekurangan dan tantangan yang perlu mereka atasi agar dapat menciptakan mesin F1 yang sama baiknya dengan yang ada saat ini. Keputusan Honda ini tidak hanya mengakibatkan reputasi yang terlihat bodoh, tetapi juga berpotensi menghadapi komplikasi dalam proyek 2026.