Selama tiga minggu istirahat musim semi MotoGP antara Grand Prix Prancis dan Italia, muncul sebuah cerita mengejutkan: pertengkaran kata-kata antara juara dunia bertahan Pecco Bagnaia dan bos tim Tech3 Gas Gas, Herve Poncharal.
Poncharal merasa tidak senang dengan komentar Bagnaia setelah dia mengalami kecelakaan dalam balapan di Le Mans pada hari Minggu lalu dengan Maverick Vinales dari tim Aprilia. Bagnaia mengatakan bahwa salah satu masalah keamanan saat ini di MotoGP adalah persaingan yang sangat ketat antara semua motor di lintasan, berkat aturan teknis yang lebih seimbang dan memungkinkan tim satelit juga berkompetisi untuk meraih kemenangan.
Namun, komentar-komentar tersebut langsung ditolak dengan keras oleh Poncharal, yang juga menjabat sebagai presiden organisasi tim IRTA. Poncharal menyebut pendapat juara dunia itu "omong kosong" dalam wawancara yang penuh emosi dengan situs web Prancis, Paddock GP.
Poncharal merasa terganggu karena Bagnaia mendapatkan kesempatan untuk menjadi pembalap pabrikan Ducati setelah impresif di tim satelit Pramac. Poncharal berpendapat bahwa Bagnaia seharusnya tidak menginginkan adanya perbedaan waktu enam hingga tujuh per sepuluh detik per lap antara motor tim pabrikan dan motor tim satelit.
Perdebatan ini semakin memanas setelah Dorna, penyelenggara MotoGP, membagikan wawancara Paddock GP di situs web resminya serta membagikan rekaman video dari wawancara media Bagnaia dalam bahasa Italia, yang biasanya tidak diizinkan. Hal ini menimbulkan kemarahan yang ditujukan kepada Bagnaia.
Namun, jika melihat konteks lengkap perkataan Bagnaia, jelas bahwa pernyataannya setidaknya sebagian diambil dari konteksnya untuk menciptakan polemik yang lebih besar, terutama karena poin awalnya adalah tentang keselamatan.
Bagnaia mengungkapkan kekhawatiran tentang keselamatan pembalap di awal balapan MotoGP yang penuh dengan kecelakaan. Ia menyatakan bahwa ada kebutuhan untuk memperbaiki situasi ini dan tidak menginginkan adanya perbedaan kinerja yang jelas antara motor tim pabrikan dan motor tim satelit di grid.
Namun, pernyataan Bagnaia disalahartikan oleh Poncharal sehingga terlihat seolah-olah Bagnaia menginginkan motor tim satelit diperlambat. Hal ini menciptakan kekhawatiran terhadap bagaimana pembalap akan merasa sulit untuk mengemukakan pendapat tentang isu-isu penting seperti keselamatan jika mereka takut akan adanya liputan negatif dan diperbesar oleh seri itu sendiri.
Dalam situasi seperti ini, tidak mengherankan jika Bagnaia menjadi kurang bersedia berbicara jujur kepada media di masa depan.
0 Komentar